siapakah yang menyebabkan kesalahan ini terjadi? biarkanlah pertanyaan ini diberikan kepada yang berwenang...
bak pepatah, nasi sudah menjadi bubur!
kini tugas selanjutnya adalah membuat bubur ini agar tetap bisa dinikmati...
tiada kebanggaan yang kita miliki seperti saat monumen ini berdiri tegak dan gagah dilihat, sebaiknya Pemerintah Kota Tanjungpinang memikirkan hal ini...!
kami tidak memaksakan kehendak, tetapi kami hanya butuh kepastian bahwa hal ini telah menjadi agenda utama dalam hal pembangunan di Kota Tanjungpinang terutama dari segi pariwisata. Masyarakat Tanjungpinang dirasa sudah sangat "mengerti" bagaimana susahnya membangun negeri,
memang bukan suatu hal yang mudah..., cermin "mengerti"nya masyarakat dapat dilihat dari keadaan Tanjungpinang yang tetap aman dan terjaga stabilitasnya. akan tetapi permasalahan ini tidak sepenuhnya untuk memenuhi keinginan masyarakat Kota Tanjungpinang, namun dengan berdirinya sebuah monumen yang dapat mewakili keindahan Kota Tanjungpinang dimata nasional juga dapat menjadi suatu kebanggaan bagi Pemerintah Kota Tanjungpinang di Kabinet sekarang ini.
memang banyak yang lain yang harus difikirkan Pemerintah Daerah, tapi mohon sisipkanlah yang satu ini didalam fikiran yang harus diutamakan.
Cek mat duduk temenung sambil bersenandung lagu
lagu dikarang oleh orang orang dahulu
selamat tinggal Monumen Raja Fisabilillah ku
masa mu yang telah lalu akan kami ingat selalu...
Tanjungpinang bersatu, Tanjungpinang maju, Tanjungpinang Kotaku!
Lets Revolts!
Syesar Alattas